Wednesday, August 20, 2008

Kisah Heru dari Tasikmalaya

Nama asli Hebring adalah Heru, ia berasal dari kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Tepatnya daerah Babakan Payung, yang sekarang konon telah berubah menjadi daerah elit karena kehadiran sebuah Departemen Store besar.

Di kampung Heru ada sebuah lapangan bola. Heru selalu ingin bermain bola seperti tim PERSIB idolanya. Dengan semangat 45, ia memakai seragam PERSIB pemberian kakaknya, lalu berjalan kearah lapangan. Sesampainya di lapangan pemuda-pemuda lain selalu telah mulai bermain, dan karena perawakan Herun tinggi besar (dengan sepasang kaki yang pendek), ia cenderung lambat dan jarang diajak main, dan lebih sering duduk di samping lapangan menjadi pemain cadangan.

Namun demikian, semangat Heru urun pupus, dengan kegigihan yang sama ia selalu duduk di pinggir lapangan menunggu giliran main bola. Jika sampai permainan usai Heru belum juga mendapat giliran bermain, ia akan tinggal di lapangan itu hingga langit gelap.
Heru menunggu sampai semua temannya pulang,lalu ia akan mulai bermain bola sendiri, berlatih, dengan harapan esok ia akan mendapat kesempatan bermain.

Suatu hari, saat langit sudah mulai gelap dan tidak ada seorang pun di lapangan, seperti biasa Heru mulai membayangkan dirinya menjadi tim penyerang, berlari kesana kemari menggiring bola atau tepatnya digiring bola- seorang diri. Tiba-tiba dari langit seberkas cahaya meluncur di depan Heru, disusul dengan suara *DUK* keras seperti logam jatuh ke tanah.

Perlahan Heru berjalan menghampiri arah suara tersebut. Setelah cukup dekat Heru mulai menguak rumput yang menutupi sumber suara tersebut. Terlihat tanah berlubang berbentuk lingkaran. Saat itu, langit sudah mulai gelap, Heru memicingkan mata berusaha melihat benda apa yang jatuh masuk kedalam lubang tersebut.

Ternyata Heru tidak juga dapat melihat dengan jelas, memberanikan diri, Heru menjulurkan tangannya masuk kedalam lubang, berusaha meraih benda asing tersebut. Jari-jari Heru menyentuh benda keras seperti logam, namun logam terasa hangat. Segera setelah tangan Heru berhasil menggenggam benda tersebut, sekelebat cahaya terang bersinar di mata Heru dan ia pun tak sadarkan diri.

No comments: